Ribuan Buruh SPIM-KPBI Gelar Demonstrasi di Depan Kantor PT IMIP, Tuntut Keadilan dan Keselamatan Kerja

BERANDAKATA.COM – Ribuan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Industri Morowali Kongres Pergerakan Buruh Indonesia (SPIM-KPBI) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Senin (18/2).

Aksi yang mengusung tema “Rebut Kedaulatan Kelas Pekerja” ini menuntut pemenuhan hak dasar pekerja, penghentian praktik union busting, serta peningkatan standar keselamatan dan keadilan gender di lingkungan kerja.

Bacaan Lainnya

Aksi dimulai pukul 06.00 WIT dengan berkumpulnya massa di Sekretariat SPIM-KPBI. Setelah pengarahan, peserta aksi bergerak tertib menuju Kantor PT IMIP sambil menyuarakan orasi dan lagu perjuangan. Di lokasi demonstrasi, perwakilan buruh menyampaikan lima tuntutan utama:

  1. Peningkatan Manajemen K3, setelah dua kasus kematian pekerja akibat kelalaian.
  2. Penghentian Union Busting dan rekrutmen kembali saudara Anwar sesuai rekomendasi Disnakertrans.
  3. Larangan Mutasi Sepihak tanpa dialog dengan pekerja.
  4. Fasilitas Khusus Perempuan, termasuk ruang laktasi, transportasi aman, dan penyederhanaan mekanisme cuti haid.
  5. Penindakan LPTKS Nakal yang melanggar hak pekerja kontrak.

Pada pukul 09.54 WIT, terjadi insiden dorong-dorongan antara massa aksi dan petugas keamanan yang mengakibatkan seorang pekerja perempuan cedera dan dilarikan ke klinik PT IMIP. Meski demikian, aksi tetap berlanjut dengan dialog antara perwakilan SPIM-KPBI dan manajemen PT IMIP. Sayangnya, hingga pukul 14.40 WIT, belum ada kepastian dari pihak perusahaan terkait tuntutan buruh.

Proses konsolidasi kembali dilakukan antara SPIM-KPBI dan PT IMIP pada pukul 15.20-16.00 WIT. Sementara menunggu hasil keputusan, massa aksi menghibur diri dengan pertunjukan stand-up komedi.

Pada pukul 16.00 WIT, Ketua DPP SPIM-KPBI menyampaikan hasil orasi yang menegaskan bahwa aksi ini memberikan dampak signifikan terhadap PT IMIP, menyebabkan salah satu jalur lintasan DT dan alat berat perusahaan ditutup sementara selama aksi berlangsung. Ketua DPP SPIM-KPBI juga mengumumkan bahwa negosiasi dengan pihak PT IMIP akan dilanjutkan pada 19 Februari 2025 di Kantor PT IMIP, dengan perwakilan SPIM-KPBI yang telah ditunjuk sesuai kapasitasnya.

Aksi demonstrasi berakhir pada pukul 17.00 WIT dengan pernyataan permohonan maaf dari Ketua DPP SPIM-KPBI dan Ketua Harian kepada tim pengamanan, termasuk aparat TNI, Polri, dan sekuriti perusahaan. Ketua DPP SPIM-KPBI menekankan bahwa sekuriti adalah bagian dari buruh yang hanya menjalankan perintah atasan secara profesional, dan gesekan yang terjadi dalam aksi merupakan dinamika yang wajar dalam perjuangan buruh.

Aksi ditutup secara tertib setelah bendera SPIM-KPBI yang sempat diamankan oleh pihak keamanan dikembalikan kepada massa aksi.

Ketua Harian SPIM-KPBI menegaskan, “Aksi ini adalah bentuk perlawanan terhadap sistem yang mengabaikan nyawa dan hak buruh. Jika tuntutan tidak dipenuhi, kami akan eskalasi ke tingkat nasional dan melibatkan lembaga hukum internasional.”

SPIM-KPBI berkomitmen untuk terus memantau perkembangan negosiasi dan respons PT IMIP melalui rapat rutin di setiap unit kerja. Jika tidak ada respons konkret, rencana aksi lanjutan akan dibahas dalam rapat anggota.

“Kami tidak akan berhenti sampai buruh diperlakukan sebagai manusia bermartabat,” tegas Bung Haeder, anggota PUK PT. LAS yang terlibat dalam penyusunan kronologi aksi.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *