MOROWALI UTARA – Tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tengah, saat ini sedang berada di Kabupaten Morowali Utara.
DLH turun melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) penanganan dampak banjir di Desa Molino, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara.
Baca Juga: Desa Molino di Morut Diterjang Banjir Bandang, Rumah Warga dan Kos-kosan Hanyut
Tim DLH Sullteng dipimpin langsung kadisnya, Yopie Patiro.

Tim DLH Sulteng melakukan Monev di lokasi banjir di Desa Molino, Morut.
Monev ini bertujuan memastikan penanganan terhadap warga terdampak sekaligus memantau langkah pemulihan lingkungan pascabanjir oleh PT Bumanik.
Tim DLH meninjau sejumlah titik banjir yang sempat menggenangi pemukiman warga serta infrastruktur publik di Desa Molino.
Baca Juga: Pascabanjir Molino, Gubernur Sulteng Langsung Hentikan Aktivitas Tambang PT Bumanik dkk
Diketahui, banjir melanda desa itu pada 20 Agustus 2025. Penyebabnya karena tanggul jalan hauling PT Bumanik jebol.
Saat monev, Kepala DLH Yopie Patiro sempat berdialog dengan masyarakat. Ia memastikan mereka mendapat ganti rugi maupun rehabilitasi dari PT Bumanik, atau belum.
Baca Juga: Rp23 M Proyek Fisik di Morut Dilelang saat Memasuki Musim Hujan
“Banjir ini bukan hanya akibat curah hujan ekstrem, tetapi juga menyangkut tata kelola lingkungan,” kata Yopie saat bertemu dengan pihak HRD PT Bumanik, pada Kamis 11 September 2025.
Baca Juga: Air Sungai Lampi di Morut akan Uji Lab, DPRD Sulteng Kecam Dugaan Pencemaran PLTU Perusahaan
PT Bumanik menyampaikan telah melakukan beberapa langkah pemulihan, di antaranya:
- Perbaikan rumah warga terdampak,
- Pembangunan kembali sarana air bersih yang rusak
- Pemberian makanan bergizi
- Bantuan pakaian dan perlengkapan sekolah,
- Normalisasi sungai.
Dalam pertemuan itu, Yopie meminta PT Bumanik menyampaikan laporan resmi penanganan pascabanjir kepada pemerintah provinsi.
Baca Juga: Banjir Bandang Molino, Anggota DPRD Sulteng Minta Perusahaan Bertanggung Jawab Penuh
Pihak perusahaan juga berjanji akan memenuhi kewajiban tersebut, termasuk pemenuhan aspek lingkungan.
Yopie mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga lingkungan. Karena banjir dapat diminimalisir bila ada sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekosistem. (*)





