PALU – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru mengumumkan delapan orang yang menjadi tersangka. Sampai saat ini, belum ada tersangka baru ditetapkan KPK.
Delapan orang tersebut terlibat dugaan pemerasan dan gratifikasi pengurusan rencana penggunaan tenaga kerja asing (TKA) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI.
Baca Juga: Mantan Wamenaker Noel Sudah Ditahan KPK, Bagaimana dengan Bupati Buol?
Namun, ada satu nama yang menyita perhatian publik. Siapa dia? Bupati Buol di Provinsi Sulawesi Tengah, Risharyudi Triwibowo. Sebelumnya dia stafsus Menaker Ida Fauziyah.
Padahal, lembaga antirasuah itu sudah menyita motor gede jenis Harley Davidson milik Risharyudi Triwibowo. Motor itu diduga terkait perkara di Kemenaker. Namun hingga kini, nama Bupati Buol masih berstatus saksi, belum tersangka.
Praktisi hukum Rukly Chahyadi mempertanyakan sikap penyidik KPK yang tak kunjung menjerat Bowo – sapaan akrab Bupati Buol.
Baca Juga: Bupati Buol Klarifikasi Absen di Rakor KPK karena Sakit
“Penyitaan moge milik Bupati Buol hanyalah pintu masuk, bukan prestasi akhir. Kalaupun atas inisiatifnya mengembalikan, ini tidak menghapus tindak pidana korupsi terhadap yang bersangkutan,” ujar Rukly, Rabu (3/9/2025) di Palu.
Lagipula, kata Rukly, Bowo sendiri mengakui pernah menerima pemberian atau gratifikasi yang ia gunakan untuk membeli motor Harley Davidson.
Apalagi moge ratusan juta disita KPK pada 21 Juli 2025. Kini moge itu ditempatkan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan dan Rampasan (Rupbasan) KPK di Cawang, Jakarta Timur.
Olehnya, Rukly meminta KPK menelusuri siapa pemberi, dari mana asal aliran dana, serta imbal balik pemberian itu.
Baca Juga: Apa Kabar Kasus Korupsi Proyek Jalan Parigi Moutong? ART Minta Kejati Sulteng Tetapkan Tersangka
“Publik menunggu tersangka baru, pengembalian kerugian negara, dan kejelasan arah penegakan hukum. Jika KPK terus berputar di tempat, wajar bila muncul anggapan KPK mulai kehilangan taring di mata rakyat,” ucapnya.
Tim media yang kerap mengonfirmasi Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, namun jawabannya menunggu perkembangan dan akan disampaikan ke publik.
Sedangkan Bupati Buol yang berulang kali dimintai tanggapan berkaitan penayangan berita, masih enggan menjawab pertanyaan wartawan. (*)





