Gegara Diancam akan Dibunuh, Pria di Palu Tewas di Tangan Kakek Sendiri dengan 10 Tusukan

Aksi penikaman yang direkam warga di kelurahan Ujuna Palu.

BERANDAKATA.COM – Peristiwa tragis terjadi di Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat, Selasa siang (18/2), ketika seorang pria bernama Moh. Fajar (26) tewas dengan sepuluh luka tusuk di tubuhnya setelah bertikai dengan Ramadhan (31), yang ternyata adalah kakeknya sendiri. Kejadian berdarah yang terjadi di bantaran Sungai Palu ini sempat terekam warga dan viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun Ishak Dg Malina, tampak seorang pria melakukan penikaman terhadap korban yang terbaring di semak-semak dekat sungai. Usai aksinya, pelaku terlihat membuang badik yang digunakan sebelum mengeluarkan senjata tajam lain dari pinggangnya. Beberapa saat kemudian, seorang pria berbaju putih menarik pelaku ke atas jalan, sementara warga berkumpul di sekitar lokasi.

Bacaan Lainnya

Kapolresta Palu, Kombes Pol. Deny Abrahams, mengonfirmasi bahwa pelaku telah diamankan di Mapolresta Palu untuk penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, Kapolsek Palu Barat Iptu Makmur Johan dalam konferensi pers mengungkapkan bahwa insiden ini bermula dari pertikaian lama antara korban dan pelaku.

Dendam Keluarga yang Berujung Maut Menurut polisi, konflik berawal ketika Ramadhan menegur cucunya karena berkata kasar kepada seseorang yang menagih utangnya. Namun, teguran itu justru membuat korban marah dan mengancam akan membunuh kakeknya sendiri. Permusuhan antara keduanya semakin meruncing hingga akhirnya mereka bertemu di Jalan Sungai Lambangan, Lorong II, Ujuna, dan memutuskan untuk menyelesaikan konflik dengan duel.

Baik korban maupun pelaku diketahui membawa senjata tajam. Awalnya, pelaku mengajak korban bertarung dengan tangan kosong, tetapi korban lebih dulu mencabut badiknya. Sayangnya, senjata itu berhasil direbut oleh pelaku, yang kemudian menusukkan badik tersebut ke tubuh cucunya berkali-kali.

Pelaku Serahkan Diri, Korban Meninggal di Rumah Sakit Setelah kejadian, Ramadhan langsung menyerahkan diri ke Polsek Palu Barat, sementara warga membawa korban ke Rumah Sakit Anutapura. Namun, nyawa Moh. Fajar tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia pukul 12.40 WITA akibat luka fatal di perut.

Polisi yang datang ke lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengamankan barang bukti, termasuk senjata tajam yang digunakan pelaku.

Viralnya Tragedi di Media Sosial dan Reaksi Warga Tragedi ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak netizen menyayangkan mengapa warga yang merekam kejadian tidak berani melerai pertikaian, sementara yang lain menyoroti betapa mudahnya senjata tajam digunakan dalam konflik keluarga.

Kapolresta Palu Kombes Pol. Deny Abrahams menegaskan bahwa pihaknya masih mendalami motif dan latar belakang kasus ini lebih lanjut. Ia juga mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan perselisihan secara damai dan tidak menggunakan kekerasan.

“Kami mengingatkan agar segala permasalahan diselesaikan secara baik-baik, bukan dengan kekerasan, apalagi melibatkan keluarga sendiri. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” ujar Kapolresta Palu.

Kini, pelaku menghadapi ancaman hukuman berat sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sementara itu, keluarga korban masih dalam keadaan berduka akibat kejadian yang begitu memilukan ini.**

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *