PALU – Cuaca ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah pada Senin (6/10/2025) sore.
Hujan deras disertai angin kencang bikin warga khawatir. Akibatnya terjadi longsor, banjir dan abrasi di dua kabupaten, yakni Tojo Una-una dan Poso.
Baca Juga: Nilai Transaksi Hasil Hutan Rp20 M, Sulteng Peringkat Lima Nasional
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, menjelaskan bencana terjadi hampir bersamaan di beberapa titik di dua kabupaten tersebut.
Di Kabupaten Tojo Una-una, longsor menimpa Desa Marowo, Kecamatan Ulubongka, dan Desa Podi, Kecamatan Tojo.
Hujan deras yang turun sejak siang membuat dua titik di jalur Trans Ampana–Poso tertimbun material longsor dan tergenang air hingga setinggi lutut.
Baca Juga: Banjir Rendam Desa Tosale Donggala, Warga Panik Selamatkan Diri
“Akses transportasi sementara terputus. Baik kendaraan roda dua maupun empat belum bisa melintas,” ujar Akris.
Meski tidak ada korban jiwa, aktivitas warga dan distribusi logistik terganggu. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tojo Una-una telah diterjunkan untuk melakukan penilaian awal dan berkoordinasi menyiapkan alat berat guna membuka akses jalan.
Baca Juga: Bank Sulteng Sudah Salurkan 15.663 Beasiswa BERANI CERDAS
Selain longsor, banjir juga melanda wilayah Kecamatan Ratolindo dan Ampana Kota di Kabupaten Tojo Una-una. Sejumlah rumah warga dilaporkan terendam air hujan.
Sementara itu, di Kabupaten Poso, abrasi terjadi di Kelurahan Bonesompe, Kecamatan Poso Kota Utara.
Gelombang tinggi dan angin kencang menghantam pesisir sekitar pukul 15.30 WITA, menyebabkan dua rumah warga rusak dan merusak tanggul pantai sepanjang 180 meter.
Baca Juga: Bantuan Kemanusiaan untuk Gempa Poso Sudah Diserahkan Forum KTT Sulteng
“Tidak ada korban luka maupun pengungsi. Kondisi berangsur normal, namun BPBD Poso tetap melakukan pemantauan di lapangan,” tambah Akris.
BPBD Sulteng mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat curah hujan masih tinggi di sejumlah wilayah provinsi itu. (*)





