MOROWALI – Pabrik pengolahan kelapa sawit milik PT Bukit Jejer Sukses yang berlokasi di Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, diduga mengoperasikan pelabuhan atau jetty tanpa izin Terminal Khusus (Tersus).
Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan, jetty tersebut telah beroperasi sekitar tiga tahun terakhir, namun hingga kini izin resminya diduga belum ada.
Baca Juga: HUT ke-12 Kabupaten Morowali Utara, Gubernur Sulteng Hadir
Selama tiga tahun menggunakan jetty tanpa izin untuk sandar kapal, namun perusahaan itu tetap “aman”. Ada pihak yang berkompeten di Morowali disinyalir memback up perusahaan, sehingga tetap menggunakan jetty tersebut.
Selain persoalan izin operasional, muncul pula dugaan tumpang tindih lahan antara Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) milik PT Bukit Jejer Sukses di Pantai Topogaro.
Izinnya tumpang tindih dengan lahan milik PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG), perusahaan pengolahan nikel asal Tiongkok yang juga memiliki jetty di kawasan tersebut.
Baca Juga: 16 Perusahaan Tambang di Morut, Bersepakat Bangun Jalan Towi -Kolonodale
Izin-izin yang menjadi pertanyaan yang dimiliki PT Bukit Jejer Sukses antara lain:
1. Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) dari Dinas Tata Ruang dan BPN/Kantah Morowali.
2. Izin operasional dermaga dari Kementerian atau Dinas Perhubungan.
3. Izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Baca Juga: Vale Indonesia Resmi Memulai Bisnis Nikelnya di Morowali, Gubernur Sulteng Resmikan Bahodopi Blok 1
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah, Arief Latjuba, mengaku belum menerima laporan resmi terkait persoalan PT Bukit Jejer Sukses.
“Informasinya memang sudah sampai ke kami, katanya ada tumpang tindih wilayah operasi dengan PT BTIIG yang sudah punya jetty di Topogaro. Itu masih akan kami dalami,” ujarnya saat dihubungi wartawan.
Arief mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh sebelum ada verifikasi lengkap di lapangan.
Baca Juga: FKUB – IMIP Sepakat Memperkuat Toleransi Beragama di Kawasan Industri Nikel Dunia
“Kalau benar ada jetty yang tumpang tindih, tentu harus dipastikan dulu. Kita menunggu data resmi agar penjelasannya tidak keliru,” kata Arief.
Apa tanggapan perusahaan sawit tersebut? Manajer PT Bukit Jejer Sukses, Rafael, yang dikonfirmasi pada Rabu pagi, enggan memberikan penjelasan lengkap. Ia hanya menjawab singkat pertanyaan media ini.
“Tolong ke Syahbandar (Morowali) ya pak,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp. (*)





