KAHMI Minta Polda Sulteng Percepat Ungkap Misteri Tewasnya Afif Siraja

KAHMI Minta Polda Sulteng Percepat Ungkap Misteri Tewasnya Afif Siraja
Polisi tiba di TKP pada Minggu (19/10/2025) malam saat Afif Siraja dilaporkan ditemukan meninggal dunia di rumahnya. Foto kanan: Afif Siraja semasa hidup.

PALU – Meninggalnya mantan aktivis HMI Sulteng, Afif Siraja, membuat Ketua Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulteng, Andi Mulhanan Tombolotutu, angkat bicara.

Ia meminta aparat kepolisian segera menuntaskan penyelidikan tewasnya Afif Siraja, yang ditemukan meninggal secara tidak wajar di rumahnya pada Minggu (19/10/2025) malam.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Pria di Palupi Diduga Korban Pembunuhan, Hari Ini Jenazahnya Diotopsi Polda Sulteng

Andi Mulhanan berharap Polda Sulteng bekerja secara profesional dan transparan, dalam mengungkap misteri di balik kematian mantan aktivis HMI itu.

“Kami berharap Polda Sulteng mengungkap misteri kematian Afif Siraja dan menangkap terduga pelaku tindak kekerasan terhadap almarhum Afif,” ujar Andi Mulhanan Tombolotutu dalam keterangan resminya, Rabu (22/10/2025).

Di bagian lain, keluarga almarhum Afif menyatakan akan terus mengawal proses hukum supaya kasus ini tidak berhenti di tengah jalan. Bahkan, pihak keluarga telah menunjuk dua kuasa hukum, Natsir Said, SH, MH dan Hizbuddin Darmawan Wahab, SH, untuk mendampingi proses penyelidikan.

Baca Juga: Dunia Pendidikan Sulteng Bikin Khawatir, Prof Zainal Prihatin Kasus Keracunan MBG dan Perundungan

“Kami berharap kasus ini segera terungkap secara terang benderang. Diungkap sampai tuntas,” tegas Natsir Said.

“Kami juga meminta polisi tidak berhenti sampai di sini dan segera mengungkap terduga pelaku bila benar ada unsur kekerasan,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Afif Siraja ditemukan tak bernyawa di kediamannya, di Ruko Palupi Green Residence, Jalan Padat Karya, Kota Palu, pada Minggu sekitar pukul 19.30 Wita.

Baca Juga: Polda-BPN Bertemu, Sepakat Perkuat Sinergitas Penyelesaian Sengketa Tanah di Sulteng

Di tubuh korban ditemukan sejumlah luka, termasuk di tangan, dada, dan wajah.

Menurut keterangan keluarga, kondisi rumah korban tampak berantakan, seperti habis terjadi perkelahian. Hal inilah memperkuat dugaan bahwa kematian Afif bukan disebabkan faktor alami.

“Kami menemukan tubuh Afif penuh luka di tangan, dada, dan wajah. Kondisi rumah juga acak-acakan, banyak barang terjatuh. Kami yakin ada tindak kekerasan sebelum dia meninggal,” ujar salah satu anggota keluarga, Senin (20/10/2025).

Baca Juga: Tawuran di Jalan Veteran Palu, Polisi Amankan Delapan Remaja Beserta Barang Bukti

Atas dasar itu, keluarga telah melaporkan peristiwa ini ke polisi, dengan Nomor: LP/B/288/X/2025/SPKT/Polda Sulawesi Tengah, tertanggal 19 Oktober 2025.

Jenazah Afif kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Palu untuk dilakukan otopsi. Otopsi dilakukan pada Senin siang, 20 Oktober 2025, sebelum jenazahnya dibawa ke Kabupaten Poso dan dimakamkan pada malam hari.

Polda Sulteng membenarkan adanya laporan dari pihak keluarga tentang dugaan kekerasan yang dialami korban. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

Baca Juga: Sembunyikan 7 Kg Sabu dalam Plastik Durian, Ditresnarkoba Polda Sulteng Bekuk Dua Pelaku

“Izin pak, benar sudah ada laporan tentang kejadian dimaksud dan telah dilakukan olah TKP serta otopsi jenazah. Perkembangan laporan masih dalam penyelidikan,” terang Kasubpenmas Bidhumas Polda Sulteng, Kompol Reky Pilperi Hengsmar Moniung, dihubungi Rabu (22/10/2025).

Keluarga besar HMI dan KAHMI Sulteng berharap pihak kepolisian dapat bergerak cepat dan objektif terkait penyebab kematian Afif.

Kasus kematian Afif, kini menjadi perhatian publik Sulawesi Tengah, terutama di kalangan aktivis dan alumni HMI. Afif dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki hubungan baik dengan banyak pihak selama hidupnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *