MOROWALI UTARA – Warga Morowali Utara menyimpan banyak cerita tentang sosok Warda Dg Mamala, Ketua DPRD Morowali Utara.
Cerita tentang kesederhanaan dan ketulusan politisi perempuan Partai Golkar itu. Bagaimana ia membangun karir politiknya hingga empat periode duduk di DPRD Morowali Utara.
Baca Juga: Warda Dg Mamala, Simbol dan “Berlian” Golkar Morowali Utara
Dikutip dari Beritamorut.com, perjalanan politik Warga Dg Mamala bukanlah perjalanan mulus tanpa hambatan. Ia menapaki karir penuh lika-liku, melewati badai besar, hingga akhirnya mencatat rekor emas sebagai politisi perempuan pertama di Morowali Utara (Morut), yang mampu bertahan empat periode berturut-turut di DPRD.
Perpindahan partai hingga daerah pemilihan, tidak pernah menggoyahkan langkahnya. Justru hal itu semakin menegaskan kepiawaiannya dalam meramu strategi politik, sekaligus membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat kepadanya begitu kuat.
Bukan hanya karena kecerdikannya dalam berpolitik, tetapi ada kisah kepedulian dan ketulusan dalam pribadinya. Sifat suka membantu, merangkul, dan mendengar keluh kesah warga Morut, menjadi energi yang meneguhkan posisinya.
Baca Juga: 24 KK Korban Banjir Bandang Molino, Terima Paket Sembako Ketua DPRD Morut
Di bawah komando Warda Dg Mamala, Morowali Utara menguning dengan soliditas kader dan simpatisan Partai Golkar yang kokoh. Ia bukan hanya permata politik Morut, tetapi juga berlian Golkar yang bersinar di Sulawesi Tengah, bahkan di panggung politik nasional.
Kebaikan dan ketulusan hati seorang Warda Dg Mamala, diceritakan langsung salah satu warga tanpa diwawancarai.
“Saya masih sangat ingat awal mula Ibu Warda pertama kali mencalonkan legislatif. Waktu itu, beliau sedang menjaga tokonya. Padahal biasanya yang jaga adalah adiknya atau bapaknya. Toko mereka letaknya pas di depan Polsek,” kenang warga Morowali Utara yang sengaja tidak disebut namanya.
Baca Juga: Bacakan Teks Proklamasi, Ketua DPRD Morut Tampil Menawan di HUT Kemerdekaan ke-80
Ia mengaku sering kali berbelanja di toko milik keluarga Warda. Bahkan sering kali dengan cara bon (ngutang dulu) beras dan kebutuhan dapur lainnya.
“Karena saat itu suami saya bekerja sebagai buruh bangunan. Suatu hari saya berkata kepada Ibu Warda: “Bu, bisa saya bon lagi, kan semua bon saya sebelumnya sudah lunas”.
Warda menjawab “saya tidak kenal kau de”.
Warga itu bilang “coba ibu buka buku catatan bon, ada nama saya di situ”.
Akhirnya Warda membuka buku itu, dan benar saja, ada nama warga tersebut sebagai pelanggan tetap. Saat itulah Warda berkata lagi “De bantu dan dukung ya, saya mo maju anggota dewan”.
Baca Juga: Politisi Warda Dg Mamala Ikut Menjemput Kedatangan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia
“Saya langsung menjawab: “InsyaAllah bu, saya bantu”.
Sepulang dari toko, kabar pencalonan Warda ia sampaikan kepada suami dan keluarga lainnya bahwa harus mendukung Ibu Warda.
Ketika pemilihan berlangsung, mereka memilih Warda. Setelah terpilih, ada acara syukuran di rumah, dan dirinya juga ikut hadir membantu.
Beberapa waktu kemudian, saat datang lagi untuk membayar bon di toko, kebetulan Ibu Warda yang menjaga toko (kios).
“Masya Allah, beliau tidak mau menerima uang saya. Beliau langsung mencoret bon saya di buku dan menyatakan lunas,” kisah warga tersebut.
Baca Juga: Keakraban Dua Srikandi Partai Golkar Morowali Raya di Musda XI Golkar Sulteng
Saat itu juga, ia berkata sekaligus berdoa dalam hati, “Ya Allah, mudahkanlah hidup dan rezekinya Warda Dg Mamala. Terangilah jalan dan tujuan hidupnya dengan cahaya-Mu, ya Allah”.
Itulah doa warga tersebut di hadapan Warda di dalam toko waktu itu. “Semoga ibu Warda tidak lupa dengan saya, meskipun saya sampai mati akan tetap mengingat kebaikannya,” cerita warga Morowali Utara itu. (*)
