NAMA politisi nasional asal Sulawesi Tengah, Ahmad Ali, jadi perbincangan hangat sejak Jum’at (26/9/2025) sore.
Pria kelahiran Wosu 16 Mei 1969 itu membuat gebrakan. Ahmad Ali memilih berpisah dengan Partai NasDem setelah bersama selama 10 tahun lebih.
Kini, ia bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dipercayakan Ketum Kaesang Pangarep menjadi Ketua Harian DPP PSI.
Petualangan Ahmad Ali di kancah politik daerah maupun nasional, pasti sudah banyak yang tahu. Tapi untuk kisah cintanya bersama sang istri, mungkin masih sedikit informasinya.
Baca Juga: Mantap Gabung PSI, Ahmad Ali Jabat Ketua Harian
Istri Ahmad Ali bernama Nilam Sari Lawira. Saat ini menjadi anggota DPR RI periode 2024 – 2029, duduk di Komisi X.
Pertemuan pertama Ahmad Ali dan Nilam Sari Lawira yaitu di Kabupaten Poso. Salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Tengah yang pernah dilanda konflik horizontal.
Mereka bertemu untuk pertama kalinya di tempat pengajian. Waktu itu pengajiannya di rumah Ahmad Ali di Poso.
Baca Juga: PKB Pertimbangkan Ahmad Ali dan Anwar Hafid sebagai Bakal Calon Gubernur Sulteng
Yang mengadakan pengajian adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Baik Ahmad Ali maupun Nilam, sama-sama tergabung di HMI.
“Ada acara pengajian. Kebetulan saya anak HMI (Kohati). HMI bikin pengajian di rumahnya,” kisah Nilam dalam suatu kesempatan belum lama ini.
Saat itu, Nilam sudah bekerja di Bank Danamon. Ia baru saja diterima di bank swasta tersebut. Penempatan tugasnya di Kabupaten Poso.
Baca Juga: Irjen Endi Sutendi Kapolda Sulteng Gantikan Agus Nugroho
“Saya diundang ke pengajian. Saya tidak tahu itu hajatan siapa (anak HMI) yang bikin. Cuma lantaran ada undangan dari teman, saya datanglah,” kenangnya.
Anak HMI, lanjutnya, memang sering adakan pengajian-pengajian. Tak ada kata menolak kalau sudah dapat undangan lisan begitu.
Pergilah Nilam ke tempat pengajian sore itu. Ia datang dengan beberapa rekannya di Kohati. “Katanya, he…he…he orang bilang, jatuh cinta pada pandangan pertama,” kisah Nilam tersipu.
Baca Juga: Ketua DPRD Morut Kritik Pembangunan Ibu Kota Kabupaten
Tapi Nilam waktu itu, tidak tahu kalau Ahmad Ali sudah memperhatikan dirinya di sela-sela pengajian tersebut. Setelah pulang, ada yang kirim dan titip salam. Dititip melalui teman-temannya. Karena waktu itu masih malu-malu.
Begitu dititip salam asalnya dari Ahmad Ali, Nilam pun memberi respons balik. Tidak menunggu lama.
“Oh iya. Saya langsung bilang, kebetulan juga saya lagi kosong (belum ada cowok yang dekat),” kenang Nilam.
Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid: Bank Tanah Jadi Solusi Kepastian Lahan Eks HGU di Sulteng
Saat bekerja di Bank Danamon tahun 90′-an dan penempatan pertama di Poso, Nilam oke-oke saja. Karena Poso ternyata daerah asal sang ayah, Ahmad Lawira.
“Kampung halaman ayah saya. Ayah dari Poso, Mapane,” ujarnya.
Jauh hari sebelum bertemu di pengajian HMI, Ahmad Ali dan Nilam ternyata juga se-kampus. Angkatan 1987 di Universitas Tadulako (Untad) Palu.
Tapi beda fakultas. Ahmad Ali di Fakultas Ekonomi, sementara Nilam di Pertanian.
Saat menimba ilmu selama beberapa tahun di kampus, mulai masuk hingga lulus kuliah, keduanya tidak pernah bertemu sekalipun. Bahkan Nilam, tidak tahu siapa itu Ahmad Ali.
Baca Juga: Kasus Keracunan MBG di Sulteng, Longki Djanggola Nyatakan SOP Dilanggar
“Kami berdua juga tidak pernah ketemu di kampus. Saya tahu namanya pun tidak. Mungkin beda geng kali ya. Beda link. Kalau bahasa sekarang circle-nya atau lingkarannya beda,” tutur mantan Ketua DPRD Sulteng (2019 – 2024) tersebut.
Singkat cerita, beberapa tahun setelah menjalin kedekatan, Ahmad Ali dan Nilam memilih ke jenjang yang lebih serius. Atas izin orang tua dan keluarga, mereka memutuskan untuk menikah.
Kala itu, Ahmad Ali sudah menjadi seorang pengusaha muda sebelum memilih terjun ke politik. Sementara Nilam pegawai bank, yang kemudian memutuskan resign.
Sekitar tahun 1997, Ahmad Ali mempersunting Nilam. Di hadapan keluarga dan tamu undangan, mereka berdua mengikat janji suci dengan pernikahan.
Prof. (alm) H. Aminuddin Ponulele menjadi saksi utama pernikahan kedua insan yang saling mencintai itu. Prof Aminuddin Ponulele menjabat Rektor Untad saat itu, sebelum terpilih menjadi Gubernur Sulteng. Hubungan kekerabatan keluarga Nilam dan Prof Aminuddin cukup dekat.
Kini, pernikahan Ahmad Ali dan Nilam awet dan langgeng. Mereka berdua telah dikaruniai dua orang putra. (*)





