Komisi VII DPR RI Dorong TVRI, RRI, dan Antara Berinovasi Hadapi Disrupsi Media

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI bersama RRI, TVRI dan Antara (Foto: Bilal Wibisono / RRI Bandung)

BERANDAKATA.COM –  Komisi VII DPR RI menekankan pentingnya inovasi bagi lembaga penyiaran publik, seperti Televisi Republik Indonesia (TVRI), Radio Republik Indonesia (RRI), dan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara dalam menghadapi tantangan perubahan pola konsumsi media, persaingan dengan platform digital, serta adaptasi terhadap teknologi baru.

Dalam kunjungan spesifik ke Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/2/2025), Ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, menegaskan bahwa ketiga lembaga ini memiliki peran strategis dalam memastikan informasi yang akurat, berimbang, dan edukatif tetap tersedia bagi masyarakat di tengah arus digitalisasi dan disrupsi media.

Bacaan Lainnya

“Sebagai pilar utama penyebaran informasi kepada masyarakat, TVRI, RRI, dan Antara harus terus berinovasi agar mampu menghadapi tantangan era digital yang semakin berkembang,” ujar Evita di Stasiun TVRI Bandung.

Menurutnya, lonjakan pengguna media sosial di Indonesia, yang mencapai 139 juta orang atau sekitar 49,9 persen dari total populasi, semakin memperumit tantangan dalam menangkal misinformasi. Oleh karena itu, peran TVRI, RRI, dan Antara dalam memberikan informasi yang benar menjadi semakin vital.

“Tantangan ini menuntut ketiga lembaga untuk lebih progresif dalam strategi dan inovasinya. Tidak bisa lagi mengandalkan pola kerja lama. Lembaga penyiaran publik harus berperan krusial dalam menjaga akses masyarakat terhadap informasi yang akurat, mendidik, dan terpercaya,” tegasnya.

Evita juga menyoroti pentingnya kehadiran lembaga penyiaran publik di daerah-daerah terpencil yang sering kali minim akses informasi dari media swasta dan media sosial.

“Keberadaan TVRI, RRI, dan Antara sangat penting untuk memberikan informasi yang bebas dari kepentingan komersial dan politik tertentu. Mereka harus mengutamakan kepentingan publik, edukasi masyarakat, serta pelestarian budaya dan identitas nasional,” tambahnya.

Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung kinerja, tantangan, dan capaian ketiga lembaga dalam menjalankan tugasnya sebagai penyedia informasi publik. Komisi VII DPR RI berencana menyusun rekomendasi agar keberlanjutan ketiga lembaga ini tetap terjamin.

Tim kunjungan spesifik DPR RI yang hadir dalam pertemuan ini antara lain Evita Nursanty (Ketua Tim), Rahayu Saraswati D Djojohadikusumo (Wakil Ketua Tim), Lamhot Sinaga (Wakil Ketua Tim), serta sejumlah anggota lainnya, seperti Putra Nababan, Nila Yani Hardiyanti, Ilham Permana, Beniyanto, Bambang Haryo Soekartono, Ma’ruf Mubarok, Kardaya Warnika, Yoyok Riyo Sudibyo, Rico Sia, Tifatul Sembiring, Rofik Hananto, Siti Mukaromah, Muhammad Hatta, Arizal Tom Liwa, dan Zulfikar Suhardi.

Sementara itu, perwakilan dari ketiga lembaga penyiaran publik yang hadir antara lain GNC Aryani (GM Komersial dan Bisnis Perum LKBN ANTARA), Riza Fahriza (Kabiro ANTARA Jabar), Isyati Putri Nastiti (Asisten Manager Komersial dan Bisnis Perum LKBN ANTARA Biro Jabar), serta Agung Rajasa (Korda Foto ANTARA Wilayah Jabar, Jateng, dan DIY).

Dari RRI dan TVRI, turut hadir A. M. Adhy Trisnanto (Ketua Dewan Pengawas LPP RRI), Danang Sangga Buwana (Anggota Dewan Pengawas LPP TVRI), Iman Brotoseno (Direktur Utama LPP TVRI), I. Hendrasmo (Direktur Utama LPP RRI), Akhbar Sahidi (Kepala TVRI Stasiun Jawa Barat), serta Soleman Yusuf (Kepala RRI Bandung).

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan TVRI, RRI, dan Antara dapat terus berkembang dan beradaptasi dalam menghadapi era digital, sehingga tetap menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat Indonesia.

(sumber: Antara)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *