PETI Taopa Seperti Beranak Pinang, Siapa yang Backing?

PETI Taopa Seperti Beranak Pinang, Siapa yang Backing?
Aktivis PETI di Hulu Sungai Taopa kini terhenti, tapi muncul aktivitas PETI lainnya di sekitar lokasi ini. (Foto: IST).

PARIGI MOUTONG — Efektivitas penertiban Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di hulu Sungai Taopa Desa Gio Barat, Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong, seperti beranak pinang.

Setelah terhenti, justru muncul aktivitas lain di titik yang berbeda. Jaraknya berdekatan pula.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: PETI di Gio Barat Terhenti, Muncul di Taopa Utara

Padahal operasi gabungan beberapa waktu lalu, sudah sempat menghentikan aktivitas ilegal di titik hulu Sungai Taopa. Namun kegiatan serupa dilaporkan muncul lagi di lokasi sekitarnya.

Operasi sebelumnya dilakukan Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Sulawesi Seksi II Palu bersama Dinas Kehutanan Sulteng, dengan fokus penindakan di Desa Gio Barat, Kecamatan Moutong.

Pantauan di lapangan, aktivitas PETI kini diduga kembali muncul di Desa Taopa Utara, Kecamatan Taopa. Bahkan titik-titik lainnya diperkirakan akan muncul lagi.

Baca Juga: PETI Sungai Taopa Terus Diawasi, Gakkumhut akan Periksa Pemilik Lahan

Hal ini kembali dikritik Ketua Forum Masyarakat Transparansi (FORMAT) Parigi Moutong, Husen H. Rustam. Ia menilai operasi penertiban belum menyentuh seluruh titik rawan PETI. Ada apa, siapa sebenarnya di balik aktivitas PETI tersebut kata Husen.

“Padahal di Gio Barat sudah berhenti total, tapi kami menduga di Taopa Utara sudah bekerja kembali. Ini yang kami sayangkan, operasi kemarin tidak sampai ke cabang kiri,” ujar Husen, Selasa (25/11/2025) malam.

Husen menyebut lokasi yang terlewatkan itu merupakan area garapan seorang pelaku PETI berinisial RF alias AB bersama keluarganya, termasuk KN, GF, serta dua paman mereka, MO dan MD.

Baca Juga: Tangkap Cukong PETI di Moutong, 15 Unit Alat Berat Terdeteksi Beroperasi

Kelompok ini diduga sudah mengetahui rencana penertiban sehingga luput dari operasi. Mereka kabur duluan.

“Kami menduga AB Cs masih bekerja di atas lokasi yang sudah ditertibkan. Jaraknya dekat,” ujar Husen.

Sedikitnya empat unit ekskavator milik AB dan dua lainnya milik kerabatnya, masih beroperasi di wilayah tersebut. Husen pun mempertanyakan kinerja tim penertiban yang dianggap melewatkan titik itu.

Baca Juga: Operator di Bui, Pemodal Lolos: Aktivitas PETI di Sungai Taopa Jangan Hanya Dibiarkan

“Tidak sampai ke sana Polhut Gakkum Kehutanan. Alat ada di sekitar situ, dilewati saat disembunyikan. Kenapa tidak dipasang police line?” kritiknya.

FORMAT mendesak Dishut Sulteng dan Gakkumhut segera melakukan operasi lanjutan dan menyisir cabang kiri di Desa Taopa Utara. Karena titik ini yang diduga menjadi pusat aktivitas PETI pasca penertiban sebelumnya.

Selain itu, informasi lain yang diterima menunjukkan adanya perpindahan jaringan PETI ke lokasi lain. Seorang cukong berinisial Ko’ FR, yang sebelumnya beroperasi di Gio Barat, diduga telah memindahkan alat beratnya ke Desa Lobu, Kecamatan Moutong.

Baca Juga: PETI di Sungai Taopa Serius Ditertibkan? Soalnya Cukong Kabur Duluan, Alat Berat Disembunyikan

Pola ini memperlihatkan bagaimana jaringan PETI bergerak cepat dan pindah lokasi setelah operasi dilakukan.

“Sikon ini menunjukkan, perlunya strategi penegakan hukum yang lebih komprehensif, adaptif, dan konsisten. Tanpa langkah serius dan berkelanjutan, aktivitas PETI berpotensi terus berpindah dan semakin sulit diberantas. Di sisi lain, kerusakan lingkungan di hulu Sungai Taopa terus meluas,” desak Husen. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *