TOLITOLI – Pekerjaan revitalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tanjung Batu Kabupaten Tolitoli, dua hari terakhir dikabarkan macet alias tidak ada orang bekerja di lapangan.
Informasi ini disampaikan warga sekitar di lokasi proyek strategis Bupati Tolitoli tersebut. Warga juga bertanya-tanya, kenapa pekerjaan revitalisasi RTH Tanjung Batu Rp1,3 miliar dari APBD 2025, tiba-tiba macet pekerjaannya.
Baca Juga: Revitalisasi RTH Tanjung Batu, Proyek Strategis Bupati Tolitoli yang Diragukan
“Dua hari ini tidak ada orang kerja di lapangan. Tidak tahu kenapa? Kami juga tidak mau cari tahu apa penyebabnya,” kata warga sekitar pada Selasa (21/10/2025) sore.
Warga yang menolak memberi tahu identitasnya itu mendengar cerita dari tetangganya, kalau proyek revitalisasi RTH Tanjung Batu banyak disoroti. Sebab beberapa waktu lalu, para pekerjanya tetap melakukan pengecoran saat hujan deras.
“Kata tetangga saya, pekerjaannya banyak dikritik. Karena dikerjakan saat hujan deras. Kualitas pekerjaan tidak bagus kalau dikerja saat hujan,” ujar pria tersebut.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Tolitoli, Syafruddin A Rahman, yang berusaha dikonfrimasi belum bersedia memberi keterangan, kenapa pekerjaan revitalisasi RTH macet dikerja.
Anggaran pekerjaan revitalisasi RTH diketahui melekat di dinas itu. Kadis Perkim sebelumnya mengakui bahwa revitalisasi RTH Tanjung Batu merupakan proyek strategis Bupati Tolitoli Amran Hi Yahya.
“Walaikumsalam, sebentar pak,” ujarnya singkat dihubungi melalui pesan WhatsApp di nomornya, Rabu (22/10/2025) siang.
Diketahui, pekerjaan lanjutan revitalisasi RTH Tanjung Batu tahun 2025, dikerjakan CV Tolis Perkasa. Perusahaan ini juga yang mengerjakan proyek RTH tahun sebelumnya dengan anggaran Rp1,2 miliar.
Kadis Perkim beberapa waktu lalu mengakui, penyedia jasa atau kontraktor pekerjaan itu adalah Suardin Amsal alias Ko’ Bolong. Ia menyewa CV Tolis Perkasa untuk mengerjakan revitalisasi RTH.
Baca Juga: Kadis Perkim Bela Proyek RTH Tanjung Batu, Ternyata Kontraktornya “Sultannya Tolitoli”
Namun, pernyataan berbeda justru datang dari Bupati Tolitoli Amran Hi Yahya. Ia bilang, bukan Bolong yang kerjakan RTH Tanjung Batu. Ia menyebut nama Tommy.
“Itu pekerjaannya Tommy,” kata Bupati Tolitoli dihubungi beberapa waktu lalu. Bahkan, Amran meminta agar tidak mengaitkan nama Bolong dipekerjaan tersebut.
Baca Juga: Kejar Waktu, Proyek Revitalisasi Kawasan Tanjung Batu Tolitoli Rp1,3 M Dikerjakan saat Hujan Deras
Anggota DPRD Tolitoli, Rihard Adrianto, juga menyoroti pekerjaan RTH Tanjung Batu. “Bagus sekali beritanya, bisa jadi warning agar pelaksanaan proyek RTH di Tanjung Batu benar-benar sesuai RAB yang ada,” ujar politisi PKB itu saat dihubungi, Selasa (7/10/2025) lalu.
Ia juga menolak jika ada pekerjaan pengecoran material dikerjakan saat hujan deras. Karena kualitasnya tidak bagus dan berpotensi mengalami kerusakan dini. (*)





