Rp23 M Proyek Fisik di Morut Dilelang saat Memasuki Musim Hujan

Rp23 M proyek di Kabupaten Morowali Utara dilelang saat kabupaten itu memasuki musim hujan.
Karikatur proyek 23 M diMorut di lelang saat memasuki musim hujan. (Foto: IST).

MOROWALI UTARA – Beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah, memasuki musim penghujan mulai September hingga beberapa bulan ke depan. Intensitas hujan di bulan itu cukup tinggi.

Termasuk di Kabupaten Morowali Utara (Morut), kabupaten yang Oktober ini berusia 12 tahun.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: 5 Ribu Bibit Kelapa Ditanam di Sigi, Wagub Reny: Wujudkan Sulteng Tangguh, Ribuan Bibit Tambahan Disiapkan

“Morut ini, mulai September hingga Desember, sering hujan. Ini sudah seperti siklus tetap. Bulan yang ada kata ber-bernya (September, Oktober, November, Desember). Hujan terus pak,” kata salah seorang warga Morut, Rabu (10/9/2025).

Warga mulai was-was lagi di musim penghujan. Soalnya rawan luapan banjir. Berisiko terhadap pekerjaan fisik.

Di tengah kekhwatiran warga, Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Morut) justru mulai melelang pekerjaan-pekerjaan fisik APBD-nya.

Baca Juga: Jalan di Morut Poros Ganda-Ganda – Soyo Jaya Mulai Diperbaiki

Terpantau, melalui laman resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Pemkab Morut melelang 11 paket proyek strategis pada September ini.

Jika ditotalkan, 11 paket proyek tersebut sebesar Rp23,1 miliar.

Nilai pagu setiap proyeknya, rata-rata berkisar Rp1 miliar hingga paling besar Rp4,3 miliar.

Baca Juga: Desa Molino di Morut Diterjang Banjir Bandang, Rumah Warga dan Kos-kosan Hanyut

Pekerjaan fisik itu tersebar di beberapa kecamatan. Mulai dari jalan, jembatan, hingga fasilitas pelayanan publik.

Di sektor infrastruktur darat misalnya. Beberapa proyek peningkatan dan rekonstruksi jalan yang dilelang, antara lain:

  • Pembangunan jalan SP3 Nasional Korompeli–Beteleme Tua Rp1,6 miliar
  • Peningkatan jalan dalam kota Mayumba Rp2,8 miliar
  • Rekonstruksi jalan lingkar atas Kolonodale tahap II Rp1,5 miliar, serta
  • Peningkatan jalan Molino–Panca Makmur Rp4,3 miliar. Pekerjaan ini paling besar nilainya.

Baca Juga: Pascabanjir Molino, Gubernur Sulteng Langsung Hentikan Aktivitas Tambang PT Bumanik dkk

Tidak itu saja. Ada juga pekerjaan peningkatan jalan di titik strategis, seperti:

  • SP3 Nasional Pandauke Pantai Rp1,5 miliar, dan
  • SP3 Provinsi Tambayoli Rp1 miliar.

Kemudian, untuk pembangunan dan perbaikan jembatan, meliputi pekerjaan:

  • Jembatan II Baturube Bungku Utara Rp2,4 miliar, dan
  • Jembatan Koronjaya tahap II Rp1,4 miliar.

Baca Juga: Banjir Bandang Molino, Anggota DPRD Sulteng Minta Perusahaan Bertanggung Jawab Penuh

Pemkab Morut juga membangun fasilitas umum dan pelayanan dasar. Ada dua proyek, yaitu:

  • Pembangunan gedung Puskesmas Mayumba Rp2,2 miliar, dan
  • Pembangunan Kantor Camat Mori Utara Rp2,4 miliar.

Untuk pembangunan sistem drainase perkotaan juga ada beberapa pekerjaan, yaitu:

  • Pembangunan drainase ruas jalan PDAM–Kolonodale Rp2 miliar. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *