Tim Gabungan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Tolitoli

Tim Gabungan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Tolitoli
Tim SAR melakukan upaya evakuasi terhadap warga terdampak banjir di Tolitoli pada Minggu sore (26/10/2025).

TOLITOLI – Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (26/10/2025) sore, menyebabkan Sungai Lembe meluap dan merendam tiga kelurahan di Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Banjir setinggi hingga 1,5 meter membuat warga di Kelurahan Tuweley, Baru, dan Kelurahan Panasakan terjebak di rumah masing-masing.

Bacaan Lainnya

Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu bersama tim gabungan dari BPBD, TNI/Polri, serta pemerintah daerah, langsung dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi warga.

Baca Juga: Tolitoli Banjir, Ketinggian Air Nyaris di Atap Rumah

Kepala Basarnas Palu, Moh Rizal, mengatakan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 17.23 Wita dan langsung mengirim personel Unit Siaga SAR Tolitoli ke titik banjir.

“Evakuasi difokuskan di Kelurahan Tuweley dan Baru karena ketinggian air sudah mencapai atap rumah warga. Tim gabungan menggunakan perahu karet dan alat SAR air untuk memindahkan warga ke tempat aman,” jelas Rizal, Minggu (26/10/2025).

Baca Juga: Subuh Berjamaah Gubernur Anwar Hafid di Kota Cengkeh

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus, menambahkan bahwa banjir diperparah oleh buruknya drainase di sekitar permukiman.

“Beberapa ruas jalan di Kelurahan Baru, seperti Jalan Magamu, Veteran, Sultan Hasanudin, dan Usman Binol ikut terendam,” katanya.

Hingga malam hari, hujan masih mengguyur dengan intensitas sedang. Warga yang dievakuasi ditempatkan di lokasi pengungsian sementara untuk memudahkan pendataan oleh pemerintah daerah.

Baca Juga: Berhasil Turunkan Angka Stunting, Sry Nirwanti Apresiasi Kerja Keras PKK Tolitoli

Meski tidak ada laporan korban jiwa, tim SAR dan TRC BPBD terus berjaga untuk memastikan seluruh warga selamat, terutama anak-anak, lansia, perempuan, dan ibu hamil.

BPBD Sulteng terus memantau perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk langkah tanggap darurat lanjutan.

Akris menegaskan, normalisasi sungai dan pelebaran drainase menjadi langkah penting agar banjir serupa tidak terulang di kawasan tersebut. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *